Setelah kelulusanku beberapa hari yang lalu, aku telah memilih dan memutuskan untuk mendaftar di universitas terfavorit di lampung. Huf… ada sekitar waktu 2 bulan lagi untuk mengikuti bimbel di Bandar lampung. Tawaran bimbel dari sanak saudara semakin membuat semangatku bangkit lagi.”insyaallah Aku pasti bissaaa!!!” semangat ku berkobar kobar..
Keesokan harinya aku packing semua buku dan baju yang pasti akan ku perlukan. Setelah semua selesai, ku buka sms yang telah masuk di inbox, ada 6 sms.
Assalam, akh antum mau lanjut kemana?
Alex
Woi… bro… jadi ga rencana dokter na??... ayolah sobat… jadilah dokter.. biar w gratis berobat and…u bisa dapet istri cantik… hehehehe
Viko
Assalam akh.. lanjut kemana??
Dewi
Wow.. tiba-tiba jantungku berdegup kencang dan sanagt keras. Sekali lagi ku pelototkan mataku di depan layar ponsel! YA! Benar ini benar-benar dari Dewi!. Tak berfikir panjang lagi, aku cepat cepat membalas sms dari dewi.
W3, af1 wi baru bales,
Insyaallah ana mau nyoba di UI and UNILA. Dewi mau lanjut kemana?
Dengan hati hati aku membalas sms ukhti cantik ini. Mmm dewi memang cantik dia selalu mendampingiku saat aku mendapat juara umum,upz… maksudnya dia selalu saingan dengan aku, kami selalu menduduki juara 1 dan 2 di sekolah. Dan terkadang kami sering diutus untuk lomba di luar sekolah, asyik sih… tapi dia akhwat banget, sedangkan aku… ikhwan gadungan.he..
Tring.. tiba tiba suara Hp q berbunyi
Ana mau ke jogja kedokteran gigi di UGM, antum ambil jurusan apa akh?
Aku :
Insyaallah dokter ukh…
Dewi :
Yupz.. semoga sama sama sukses ya akh..
Aku:
Insyaallah amien..
Duh begitu gembiranya hati ini karena mendapat sms dari bidadari idamanku. Hua..h malam telah larut, besok aku harus berangkat pagi sekalian bareng dengan papa.
***
Sangat menyenangkan sekali hidup dikota, begitu ramai lalulitas, dapat selalu cuci mata di mol mol yang terbentang megah, dapat melihat pemandangan kota yang ramai dan indah akan kemewahan, bahkan dapat melihat wanita seksi dan pria tampan menunggang kijang mahalnya. Wah entah ini cobaan atau kenikmatan duniawi semata.
Sehari tanpa mengeluarkan uang itu mustahil. Memang benar kata kata TIME IS MONEY, orang sbuk mencari nafkah di kota, dan sibuk mengeluarkan uang nya.
Aku tinggal dikota ini hanya ingin menuntut ilmu, bimbel, dan ingin masuk universitas negeri yang ribuan manusia berlomba-lomba untuk menduduki kursi yang hanya tersedia 40,200,150, yupz hanya segitu.
Hanya orang desa yang membayangkan kota itu enak, apalagi membayangngkan tinggal di kota, upz.. lebih baik kalo hanya cita-cita ke kota lebih baik gx usah deh, dari pada menambah angka tunawisma, bercita cita lah untuk belajar di kota, dan dapat menduduki kursi tertinggi di pemerintahan. Berciti-citalah untuk merubahnya.
Huf.. perjuangan untuk menjadi mahasiswa,..
***
Belajar, belajar, belajar… ah lama lama jenuh juga, ku tompangkan dagu ini. Ah.. apa iya aku ingin mendaftar fakultas dokter?? Tapi mengapa aku tidak memanfaatkan kemampuanku, tapi apakah iya?. Duh.. tiba tiba aku terbesit fikiran anehh itu, berharap ini hanya hal yang fana saja.
Teriknya mentari siang ini membuat keringatku berlomba-lomba berjatuhan, Ditengah tengah ramainya kota hilir mudiknya mobil-mobil mewah masih banyak masyarakat kita yang masih membutuhkan, aq duduk di lantai dua kostan, ku lihat seorang bapak mendorong gerobak, berjalan di bawah teriknya mentari dengan kaki yang tidak sempurna, beliau melangkah dengan menyeret kaki kanannya yang sedikit kurang sempurna. Aku terharu melihatnya, namun aku hanya dapat berdoa semoga dia mendapatkan rezeky yang dapat mencukupi keluarganya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar